Takada kejadian
kebetulan. Semuanya sudah tertulis di Lauh Mahfuzh. Itu mungkin kata-kata Syar’i
yang singkat bilamana kita menemukan suatu kejadian yang memancing keheranan
kita. Iya, sih. Tapi kadang tetap aja menjadi pemikiran yang mengundang decak
kagum, atau malah senyum simpul.
Persis yang saya
alami pagi ini, hari ini. Saya berangkat ngantor dari Lembang, meskipun sudah
dua bulan hijrah ke Bandung Kota. Kemarin cuti nganterin Hasya, si sulung ingin
liburan di rumah neneknya di kawasan Cikole Lembang. Kami berangkat sekeluarga;
saya, istri, Hasya dan Danish. So, saya cuti hari Kamis kemarin.